Jumat, 18 Januari 2013

Kenangan 15 Januari 2013

Nasi Jamblang merupakan salah satu khas kuliner Cirebon yang diminati oleh semua lapisan masyarakat. Nasi dengan ciri khas dibungkus daun jati dengan aneka macam lauk pauk hingga 40 macam membuat banyak pilihan bagi peminat kuliner. Di Cirebon makanan khas yang satu ini banyak ditemui di berbagai tempat di Cirebon.
Tapi untuk yang satu ini ga bisa disamain lah. Tempat paling favorit buat mampir kalo lagi stay di Cirebon yah disini, Nasi Jamblang Bu Nur.
Nasi Jamblang ini melejit pada 23 Desember 2012, lokasinya jadi berpindah tempat milik sendiri yaitu di Jalan Cangkring II No. 34 Cirebon yang dulunya hanya emper di sepanjang jalan tentara pelajar. Di lokasi baru ini, terdiri atas dua lantai ; lantai pertama beruang AC dan lantai kedua disediakan ruangan bagi yang suka merokok.
Dimbangi dengan pelayan yang tambah banyak n cowo2,haaa dan tempat parkir yang luas, semoga Nasjap ini terkenal ke segala penjuru dan sebagai salah satu ikon tujuan wisata kuliner di Cirebon.
Nasi Jamblang Ibu Nur buka setiap hari mulai jam 07.00 dan sampai malam....

Ahahay inget yang malu...malu...duduknya deket cewe kece diapit mpe melting :D

Sabtu, 12 Januari 2013

Lebih Indah

Uppps.....lagi seneng lagunya Adera dong....chic banget!!
nge-Up lyricnya ahh biar nyanyi-nyanyi sendiri? Simak deh lirik lagu komplitnya di bawah ini......hahhaay

 
Saat ku tenggelam dalam sendu
Waktupun enggan untuk berlalu
Ku berjanji tuk menutup pintu hatiku
Entah untuk siapapun itu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Semakin ku lihat masa lalu
Semakin hatiku tak menentu
Tetapi satu sinar terangi jiwaku
Saat ku melihat senyummu

Reff:
Dan kau hadir merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukku

Kini ku ingin hentikan waktu
Bila kau berada di dekatku
Bunga cinta bermekaran dalam jiwaku
Kan ku petik satu untukmu

Repeat reff

Kaulah yang terbaik untukku
Ku percayakan seluruh hatiku padamu
Kasihku satu janjiku kaulah yang terakhir bagiku

Kamis, 10 Januari 2013

LUKA

Masa lalu yang memang harus di-DELETE. Sekarang juga............
Sebenarnya sangat risih ketika kaum -hawa- terutama terlalu LEBAY dalam urusan hati [saya juga pernah seh...hahaha]. Terlalu membuat panjang urusan yang dialami atas keTIDAKadilan suatu perasaan.
Padahal lucunya yah ini adalah buah dari CINTA. Cinta memang aneh. Karenanya ada bahagia, dan ada cinta sebab ada luka. Ambiguitas makna cinta senantiasa menciptakan suatu kekuatan dalam diri manusia. Tak sedikit yang selalu berkeyakinan bahwa cinta adalah motivator utama seorang insan menempuh kehidupan ini.
Pun ketika cinta berbuah luka. Banyak juga kok yang membuat motivasi hidup kita akibat dari sakit hati. yah...tak jarang muncul anekdot seperti "cinta ditolak dukun bertindak".hahahahhaha
yah...meskipun kedalaman cinta sebenernya tak sebanding dengan kedalaman luka yang diperoleh. Tinggal bagaimana kita menghayati luka sendiri.........................
 
Kiat meng-Obat-i 'Sakit Hati' :
1.Berhenti memikirkan si dia, don’t be alone!
Jangan buang-buang waktu memikirkan seseorang yang saat ini kemungkinan besar sedang berbahagia bersama orang lain, dan sama sekali tidak memikirkanmu
Alihkan pikiran dan fokusmu kepada hal lain. Ujian yang di depan mata, misalnya. Sediakan dirimu 100 persen untuk siap men-support keluargamu: papa, mama, kakak, atau adikmu.Habiskan lebih banyak waktu dengan teman-teman. Sebisa mungkin lawan keinginan untuk bersendirian yang akan membuatmu lebih nelangsa.

2. Singkirkan semua kenangan
Jangan simpan kartu ucapan, hadiah-hadiah (kecuali kalau mahal kali ya, dibuang sayang… di jual aja kali ya? Hehehe), apalagi fotomu berdua si dia. Singkirkan. Terserah untuk sementara waktu atau dibuang hingga hilang dari hidupmu selamanya.
Termasuk kaset-kaset yang menyisakan kenangan bersamanya. Semakin sedikit hal yang mengingatkanmu padanya, semakin cepat kemungkinan hatimu pulih.
Mudah-mudahan saja tidak ada anggota keluargamu yang wajahnya mirip si dia ya? Kalau ya…repot juga, hehehe.Termasuk kaset-kaset yang menyisakan kenangan bersamanya. Semakin sedikit hal yang mengingatkanmu padanya, semakin cepat kemungkinan hatimu pulih.Mudah-mudahan saja tidak ada anggota keluargamu yang wajahnya mirip si dia ya? Kalau ya…repot juga, hehehe.

3.Pikirkan kekurangannya!
Jika sekali-kali terlintas kenangan betapa baiknya dia, betapa manisnya, betapa perhatiaannya… stop! Hentikan pemikiran yang membuatmu semakin merasa sedih karena kehilangan dia.
Sebaliknya pikirkan kekurangan-kekurangannya. Saat dia memperlakukanmu dengan tidak baik, mungkin bersikap cuek padamu di depan teman-temannya, atau saat kamu sakit dan dia tidak peduli. Atau sikapnya yang kurang santun terhadap keluargamu. Lihat juga bagaimana tidak berperasaannya dia ketika memutuskan hubungan denganmu. Apalagi jika ternyata alasannya adalah karena menemukan cewek lain yang lebih oke. O-ow… C’mon Galz, kamu layak mendapatkan yang lebih baik.
Kumpulkan kekurangan-kekurangannya yang lain. Apakah dia tidak berprestasi di sekolah? Apakah dia lebih memedulikan teman-teman genknya dari pada kamu? Apakah dia tidak memiliki tujuan dalam hidup? Cita-cita? Malas? Cepat menyerah? Tidak punya keberanian? Apakah dia pernah meminum alcohol atau bahkan pemakai drugs? Ugh…
Garis bawahi satu hal: This is not my loss…it’s his! Bukan kamu yang rugi dengan selesainya hubungan kalian, tetapi dia.

4.Bergeraklah…do it something!
Bergerak, jangan diam. Lakukan sesuatu, jangan melamun.Dalam keadaan diam dan melamun , kesedihan akan terasa berlipat-lipat. Jadi, buang rasa enggan, dan hupp… bangkit deh dari tempat tidur, dan lakukan sesuatu. Mungkin membenahi kamarmu. Atau beres-beres rumah. Menata ulang ruang tamu atau ruang makan. Mungkin juga merapikan kebun kecil di depan rumahmu (pastikan kebun milik sendiri yang kamu kutak-kutik, jangan kebun orang, hehehe)
Balas surat-surat dari teman. Selesaikan kewajiban-kewajiban yang selama ini tertunda. Susun ulang album fotomu. Bongkar koleksi pakaianmu di lemari. Atau barang-barang lama yang nyaris tidak pernah dipakai lagi. Kamu bisa juga hubungi teman-teman dan ajak mereka mengumpulkan barang-barang tidak terpakai. Kenapa nggak membuat bazar sosial dari benda-benda bekas yang terkumpul itu? Dananya bisa kamu sumbangkan kepada anak-anak yatim, atau mereka yang membutuhkan. Yakin deh, berbuat baik bagi orang lain, akan membuat perasaanmu menjadi lebih baik.

5.Lakukan hal-hal yang nggak kamu banget!
Coba deh melakukan beberapa hal yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya. Entah karena nggak terpikir, entah karena kamu malu dan nggak berani. Misalnya saja, kenapa nggak ajak teman baikmu karaokean bareng. Nggak perlu ke klub karaoke, cukup dirumah aja. Sebelumnya bisa minta maaf sama nyokap, bokap, adik, kakak, kalau hari ini mereka harus mendengar suaramu lebih dari biasanya. Putar CD-CD nasyeed pilihan. Atau beli VCD senam yang kamu bisa ikuti gerakannya.
Kalau kamu suka masak, kenapa nggak mencoba resep dari koran atau majalah dan bereksperimen di dapur. Melakukan hal-hal yang kamu nggak sukai akan memeras banyak pikiranmu, dan membuatmu sibuk, ketimbang melakukan hal-hal yang kamu sukai. Meski keduanya boleh dicoba. Apa pun yang bisa membuat perasaanmu lebih baik.

6.Jika kamu terlalu sedih…..
Jika kamu terlalu sedih, kamu boleh menangis, menulis puisi atau diary berlembar-lembar. Tapi berjanjilah satu hal...kasih deadline untuk kesedihanmu. Tiga harikah atau seminggukah. Jangan lebih dari itu. Kalau perlu buat hukuman jika kamu larut dalam kesedihan melebihi kontrak yang sudah kamu buat dengan dirimu sendiri.

7.JANGAN!!!
Sesedih apa pun itu, jangan melakukan hal-hal yang merusak dirimu sendiri. Rugi banget. Kamu korban dan nggak perlu menjadi lebih parah. Percayalah, menyakiti diri sendiri apalagi jika berusaha bunuh diri tidak akan membuat dia kembali padamu. Sikap ini justru akan membuat sedih orang-orang yang sungguh sayang dan mencintaimu. Ingat, mereka bukanlah pihak yang harus kamu hukum dengan keputusan nekadmu!

8.Dekatkan diri kepada Tuhan
"Ketika kamu terlalu sedih, ketika kamu tidak sanggup bangkit, ketika kamu merasa tidak punya siapa-siapa… kamu sebenarnya tidak pernah sendirian. Ada Allah. Dia yang siap memelukmu dalam kasih yang sesungguhnya. Dalam cinta yang jauh lebih besar dari yang bisa diberikan seseorang."
Kenapa nggak jadikan momen patah hatimu sebagai bentuk hijrah dan pendekatan kembali kepada Sang Pencipta? Dia yang seumur hidupmu tidak pernah meninggalkanmu sedikit pun. Dia yang kepadaNya kamu sudah banyak melakukan kesalahan.
 
Everybody Hurt.....[hahhahaay]

Rabu, 09 Januari 2013

090113 = 14 => 'N'

Saat saya harus berorasi Nara.....
mulailah tertawa pada masa lalu.

Durna...
Durna....
Durna....

Ular
kau
Ular
kau

tetap ular.....

Maaf
Harus picingkan mata untuk hal 'estetika'
- doeloe-

Mata saya sudah buta
Buta benar-benar buta

Buta
karena......
saya tak lagi pandang 'estetika'

ia hanya milik TUHAN.


~sembilankosongsatu'13~

Selasa, 08 Januari 2013

Pria "Narayana"


DUNIA pewayangan lewat tokoh-tokohnya sebenarnya memuat banyak simbol dan karakteristik watak manusia. Sejumlah tokoh pewayangan dengan jelas juga merupakan simbol karakteristik pria. Seperti tokoh Arjuna, pria lambang ketampanan, Yudhistira suka perdamaian, Bima adalah pria yang mahal dalam cinta dan tidak gampang tertarik terhadap perempuan....... (anggapan dasar)
Teruntuk typikal yang buat perempuan terpesona apakah dilanjutkan untuk menjatuhkan hati atau tidak tergantung dari kata "sreg" yang disandarkan pada qalb-nya. Entah itu dari ke-isengan atau bukan tapi dalam menentukan pilihan sebenernya itulah typikal yang menjadikan tidak-tanduk dari sang pelaku sandiwara "hati".
sejatinya benar....saya tak butuh lelaki layaknya Arjuna....hanya karna saya takut akan tokoh yang kelak melekat.........PERSELINGKUHAN. Tak butuh kebijakan 'Semar' tapi saya pun tak ingin pria berlabel 'Bima' Lantas siapa gerangan????

cukup NARAYANA.......sang dari yang sang.....
Orang mengenalnya dengan sebutan Kresna....


Yahhh ketika muda, Kresna bernama Narayana. Ia kemudian menjadi raja di Dwarawati. Meskipun secara fisik pria ini berkulit hitam [tak masalah,hahaha], berdarah hitam dan berdaging hitam, tetapi Kresna tidak ‘hitam’ ulahnya. Kresna adalah lambang pria yang ramah, mudah bergaul, supel, banyak kawan, dan suka bercanda (humor). Ketika memberi fatwa, ia menggunakan berbagai sindiran yang begitu lembut, sehingga yang dinasihati tidak merasa sakit hati. Kresna banyak didatangi sahabat tua-muda dan pria-wanita, untuk sharing atau konsultasi. Umumnya, sepulang dari konsultasi dari Dwarawati, para ‘relasi’ Kresna pulang dengan menggenggam semangat. Kresna memang terkenal sangat strategis dalam menghadapi keluhan para ‘klien’-nya. Kresna memiliki karier yang sulit ditandingi, terlebih di bidang politik. Di mata sesamanya, Kresna memiliki wibawa yang sangat tinggi dan pengaruh yang luar biasa. Dedikasi dan loyalitasnya sangat oke, karena itulah semua anak buah Kresna patuh kepadanya. Dalam rumah tangga, Kresna tidak mengecewakan. Walaupun beristeri tiga orang, Kresna sangat adil. Nasihat yang terkenal dari Kresna kepada para isterinya ialah, agar mereka mengedepankan rasa kemanusiaan dan mengesampingkan busana glamour.

ahhh...membacanya jadi ingatkan pada seseorang.
Yang kini reasoning  'qalb' - nya masih 'subhat' untuk didengar...
[masih meragu karna kau pandai mainkan rasa ] 
L-kah?? F-kah???
Heuuuuh....Ini yang selalu merasa jadi beban [kenapa dulu kau berpaling untuk 'estetika']
I Doubt, You Know....and I Hate it....

Narayana....Januari Menunggumu.

[fiktif] dan nyata untuk yang merasa,ekekekekekek


Komunikasi Matematika dengan TTW



A. Komunikasi Matematika

1. Pengertian Komunikasi Matematika
Secara umum komunikasi dapat diartikan sebagai suatu peristiwa saling menyampaikan informasi dari komunikator kepada komunikan dalam suatu komunitas. Dalam matematika, berkomunikasi mencankup ketrampilan /kemampuan untuk membaca, menulis, menelaah dan merespon suatu informasi.
Dalam komunikasi matematika, siswa dilibatkan secara aktif untuk berbagi ide dengan siswa lain dalam mengerjakan soal-soal matematika. Sebagaimana dikatakan Syaban (2008) bahwa: “Komunikasi matematika merupakan refleksi pemahaman matematik dan merupakan bagian dari daya matematik. Siswa-siswa mempelajari matematika seakan-akan mereka berbicara dan menulis tentang apa yang mereka sedang kerjakan. Mereka dilibatkan secara aktif dalam mengerjakan matematika, ketika mereka diminta untuk memikirkan ide-ide mereka, atau berbicara dengan dan mendengarkan siswa lain, dalam berbagi ide, strategi dan solusi.”.
Jadi dalam pembelajaran matematika, ketika sebuah konsep informasi matematika diberikan oleh seorang guru kepada siswa ataupun siswa dilibatkan secara aktif dalam mengerjakan matematika, memikirkan ide-ide mereka, menulis, atau berbicara dengan dan mendengarkan siswa lain, dalam berbagi ide, maka saat itu sedang terjadi transformasi informasi matematika dari komunikator kepada komunikan, atau sedang terjadi komunikasi matematika.

2. Pentingnya Komunikasi dalam pembelajaran matematika.
Komunikasi dalam pembelajaran matematika adalah penting. Komunikasi dalam matematika menolong guru memahami kemampuan siswa dalam menginterpretasi dan mengekspresikan pemahamannya tentang konsep dan proses matematika yang mereka pelajari. Sebagaimana dikatakan Peressini dan Bassett (NCTM,1966) bahwa tanpa komunikasi dalam matematika kita akan memiliki sedikit keterangan, data, dan fakta tentang pemahaman siswa dalam melakukan proses dan aplikasi matematika. Dalam bagian lain, Lindquist (NCTM, 1996) berpendapat, “Jika kita sepakat bahwa matematika itu merupakan suatu bahasa dan bahasa tersebut sebagai bahasan terbaik dalam komunitasnya, maka mudah dipahami bahwa komunikasi merupakan esensi dari mengajar, belajar, dan meng-assess matematika”.Jadi jelaslah bahwa komunikasi dalam matematika merupakan kemampuan mendasar yang harus dimiliki pelaku dan pengguna matematika selama belajar, mengajar, dan meng-assess matematika.

3. Indikator Komunikasi Matematika.
Untuk melihat kemampuan komunikasi matematika siswa dalam pembelajaran matematika.dapat dilihat dari indikator-indikator kemampuan komunikasi dalam matematika. Banyak pendapat yang mengemukakan tentang indikator-indikator komunikasi matematika. Misalnya, Indikator kemampuan komunikasi matematika yang diungkapkan oleh Sumarmo (2003) komunikasi matematis meliputi kemampuan siswa: (1) menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam idea matematika; (2) menjelaskan idea, situasi dan relasi matematik secara lisan atau tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar; (3) menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbul matematika; (4) mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika; (5) membaca dengan pemahaman atau presentasi matematika tertulis; (6) membuat konjektur, menyusun argument, merumuskan definisi dan generalisasi; (7) menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari.
Sedangkan indikator komunikasi matematis menurut NCTM (1989 : 214) antara lain:
a. Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan, dan mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual;
b. Kemampuan memahami, mengiterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematis baik secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk visual lainnya;
c. Kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan struktur-strukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan hubungan-hubungan dengan model-model situasi.

4. Aspek-Aspek Komunikasi Matematika
Baroody (Ansari: 2003) mengatakan bahwa pembelajaran harus dapat membantu siswa mengkomunikasikan ide matematika melalui lima aspek komunikasi yaitu representing (refresentasi),listening (mendengar), reading (membaca), discussing (diskusi) dan writing (menulis).

a. Representing (refresentasi)
Refresentasi adalah: (1) bentuk baru sebagai hasil translasi dari suatu masalah atau ide, (2) translasi suatu diagram atau model fisik ke dalam simbol atau kata-kata (NCTM, 1989: 26). Misalnya, refresentasi bentuk perbandingan ke dalam beberapa model kongkrit, dan refresentasi suatu diagram ke dalam bentuk simbol atau kata-kata. Refresentasi dapat membantu anak menjelaskan konsep atau ide, dan memudahkan anak mendapatkan strategipemecahan masalah (Ansari,2003:21)

b. Listening (mendengar)
Mendengar merupakan aspek penting dalam suatu komunikasi. Seseorang tidak akan memahami suatu informasi dengan baik apabila tidak mendengar yang diinformasikan. Dalam kegiatan pembelajaran mendengar merupakan aspek penting. Ansari (2003: 23) mengatakan bahwa mendengar merupakan aspek penting dalam komunikasi. Siswa tidak akan mampu berkomentar dengan baik apabila tidak mampu mengambil inti sari dari suatu topik diskusi. Siswa sebaiknya mendengar dengan hati-hati manakala ada pertanyaan dan komentar teman-temannya. Baroody ( Ansari, 2003: 23) mengatakan bahwa mendengar secara hati-hati terhadap pertanyaan teman dalam suatu grup juga dapat membantu siswa mengkonstruksi lebih lengkap pengetahuan matematika dan mengatur strategi jawaban yang lebih efektif. Pentingnya mendengar juga dapat mendorong siswa berfikir tentang jawaban pertanyaan.

c. Reading (membaca)

Salah satu bentuk komunikasi matematika adalah kegiatan membaca matematika. Membaca matematika memiliki peran sentral dalam pembelajaran matematika. Sebab, kegiatan membaca mendorong siswa belajar bermakna secara aktif. Istilah membaca diartikan sebagai serangkaian keterampilan untuk menyusun intisari informasi dari suatu teks.
Kemampuan mengemukakan idea matematika dari suatu teks, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan merupakan bagian penting dari standar komunikasi matematika yang perlu dimiliki siswa. Sebab, seorang pembaca dikatakan memahami teks tersebut secara bermakna apabila ia dapat mengemukakan idea dalam teks secara benar dalam bahasanya sendiri. Karena itu, untuk memeriksa apakah siswa telah memiliki kemampuan mambaca teks matematika secara bermakna, maka dapat diestimasi melalui kemampuan siswa menyampaikan secara lisan atau menuliskan kembali idea matematika dengan bahasanya sendiri.

d. Discussing (diskusi)
Salah satu wahana berkomunikasi adalah diskusi. Dalam diskusi akan terjadi transfer informasi antar komunikan, antar anggota kelompok diskusi tersebut. Diskusi merupakan lanjutan dari membaca dan mendengar. Siswa akan mampu menjadi peserta diskusi yang baik, dapat berperan aktif dalam diskusi, dapat mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya apabila mempunyai kemampuan membaca, mendengar dan mempunyai keberanian memadai. Diskusi dapat menguntungkan, melalui diskusi siswa dapat memberikan wawasan baru bagi pesertanya, juga diskusi dapat menananmkan dan meningkatkan cara berfikir kritis.
Beberapa kelebihan dari diskusi kelas menurut Baroody (Ansari, 2003:25) antara lain:
1) Dapat mempercepat pemahaman materi pembelajaran dan kemahiran menggunakan strategi.
2) membantu siswa menkonstruk pemahaman matematik.
3) menginformasikan bahwa para ahli matematika biasanya tidak memecahkan masalah sendiri-sendiri, tetapi membangun ide bersama pakar lainnya dalam suatu tim.
4) Membantu siswa menganalisis dan memcahkan masalah secara bijaksana.

e. Writing (menulis).
Salah satu kemampuan yang berkontribusi terhadap kemampuan komunikasi matematika adalah menulis. Dengan menulis siswa dapat mengungkapkan atau merefleksikan pikirannya lewat tulisan ( dituangkan di atas kertas/alat tulis lainnya). Dengan menulis siswa secara aktif membangun hubungan antara yang ia pelajari dengan apa yang sudah ia ketahui.
Ada lima langkah yang harus dilakukan siswa agar tulisan/pekerjaan siswa bermutu, sebagaimana dikatakan Shield (Ansari, 2003:32) yaitu :
1) Tuliskan solusi kamu agar pembaca tahu tidak ada masalah dengan masalah
2) Tunjukkan semua pekerjaan matematikakamu, termasuk perhitungannya
3) Organisasikan semua pekerjaan kamu ke dalam langkah-langkah penyelesaian atau dengan berbagai cara seperti diagram, grafik, tabel yang mudah dibaca dan ditindak lanjuti
4) Koreksi pekerjaan kamu sehingga kamu yakin sehingga kamu yakin tidak ada kata yang penting atau perhitungan yang tertinggal
5) Yakinlah bahwa pekerjaan kamu terbaik, dapat dimengerti dan asli.

Merujuk uraian-uraian diatas, kemampuan siwa dalam refresentasi, mendengar, membaca, diskusi dan menulis dapat membantu siswa untuk memperjelas pemikiran mereka dan dapat mempertajam kemampuan kuminikasi matematikanya.

B. Strategi Think-Talk-Write

1. Pengertian Strategi Think-Talk-Write Dalam Pembelajaran matematika
Strategi think-talk-write (TTW) dalam pelajaran matematika adalah suatu strategi pembelajaran matematika yang pada dasarnya dibangun melalui berpikir, berbicara, dan menulis. Secara garis besar alur strategi TTW dalam pelajaran matematika dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca masalah/soal matematika (think), selanjutnya berbicara dan membagi ide (sharing) dengan temannya (talk) untuk menyelesaikan masalah/soal matematika tersebut, lebih efektif jika dilakukan dalam kelompok heterogen dengan 4-6 orang. Dalam kelompok ini siswa diminta membaca, membuat catatan kecil, menjelaskan, mendengar dan membagi ide bersama teman. Kemudian mengungkapkan/menuliskan kembali hasil diskusi melalui tulisan (write)

2. Penerapan Strategi Think-Talk-Write Dalam Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika melalui strategi Think-Talk-Write diawali dengan bagaimana siswa memikirkan penyelesaian suatu masalah/soal matematika yang diberikan oleh guru kemudian diikuti dengan mengkomunikasikan hasil pemikirannya melalui diskusi kelompok yang akhirnya dapat menuliskan kembali hasil pemikirannya tersebut. Hal ini sesuai dengan esensi strategi Think-Talk-Write yang diungkapkan oleh Ansari (2003:7) yaitu mengedepankan perlunya siswa mengkomunikasikan hasil pemikiran matematikanya terhadap masalah yang diberikan guru.
Aktivitas berfikiran (think) dapat dilihat dari proses membaca suatu teks matematika atau berisi masalah/soal cerita matematika kemudian memikirkan penyelesaian dari masalah tersebut.
Setelah tahap “think” selesai dilanjutkan dengan tahap berikutnya “talk” yaitu berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata dan bahasa yang mereka pahami. Pentingnya tahap ini dalam pembelajaran matematika, sebagaimana yang diungkapkan Ansari ( 2003:37), antara lain karena :
1) Apakah itu tulisan, gambaran, isyarat, atau percakapan merupakan perantara ungkapan matematika sebagai bahasa manusia. Matematika adalah bahasa yang spesial dibentuk untuk mengkomunikasikan bahasa sehari-hari.
2) Pemahaman matematik dibangun melalui interaksi dan konversasi (percakapan) antara sesama individual yang merupakan aktivitas sosial yang bermakna.
3) Cara utama partisipasi komunikasi dalam matematika adalah melalui talk. Siswa menggunakan bahasa untuk menyajikan ide kepada temannya, membangun teori bersama, sharing strategi solusi, dan embuat definisi.
4) Pembentukan ide (forming ideas) melalui proses talking. Dalam proses ini, pikiran seringkali dirumuskan, diklarifikasi atau direvisi.
5) Internalisas ide (internalizing ideas). Dalam proses konversasi matematika internalisasi dibentuk melalui berpikir dan memecahkan masalah. Siswa mungkin mengadopsi strategi yang lain, mereka mungkin belajar frase-frase yang dapat embantu mereka mengarahkan pekerjaannya.
6) meningkatkan dan menilai kualitas berfikir. Talking membantu guru mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam belajar matematika, sehingga dapat mempersiapkan perlengkapan pembelajaran yang dibutuhkan.

Selanjutnya tahap berbicara/berkomunikasi (talk). Pada strategi ini memungkinkan siswa utuk terampil berbicara (komunikasi secara lisan)., yakni berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang mereka pahami. Siswa menggunakan bahasa untuk menyajikan ide kepada temannya, membangun teori bersama, berbagi strategi solusi, dan membuat definisi.
Selanjutnya tahap “write” yaitu menuliskan hasil diskusi/dialog pada lembar kerja yang disediakan (Lembar Aktivitas Siswa). Aktivitas siswa selama tahap ini adalah (1) menulis solusi terhadap masalah/pertanyaan yang diberikan termasuk perhitungan, (2) mengorganisasikan semua pekerjaan langkah-demi-langkah. Baik penyelesaiannya ada yang menggunakan diagram, grafik, ataupun tabel agar mudah dibaca dan ditindaklanjuti, (3) Mengoreksi semua pekerjaan sehingga yakin tidak ada pekerjaan ataupun perhitungan yang ketinggalan, (4) meyakini bahwa pekerjaannya yang terbaik yaitu lengkap, mudah dibaca dan terjamin keasliannya.
Berdasarkan uraian diatas secara sederhana dapat disarikan langkah-langkah pembelajaran matematika dengan strategi think-talk-wrute (TTW) adalah sebagai berikut::
1) Guru membagikan teks bacaan berupa Lembaran Kerja Siswa yang memuat masalah/ soal matematika dan petunjuk pelaksanaannya.
2) Siswa membaca teks dan membuat catatan dari hasil bacaan secara individual (think), untuk dibawa ke forum diskusi.
3) Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu grup untuk membahas isi catatan (talk). Guru berperan sebagai mediator lingkungan belajar.
4) Siswa mengkolaborasi sendiri pengetahuan yang memuat komunikasi matematik (write).

3. Hubungan Strategi Think-Talk-Write dengan Komunikasi Matematika
Suatu strategi pembelajaran yang diharapkan dapat menumbuhkembangkan kemampuan pemahaman dan komunikasi matematik siswa adalah strategi think-talk-write (TTW). Menurut beberapa hasil penelitian strategi Think-Talk-Write merupakan salah stau strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa. Huinker (1996:81) menyebutkan bahwa berfikir (think) dan bicara (talk) merupakan suatu langkah yang penting bagi siswa dalam proses membawa mereka ke tahap menulir (write).
Strategi think -talk-write (TTW) sangat mendukung dalam upaya peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa. Dalam hal ini Ansari (2003:7) mengemukakan bahwa esensi dari Think-Talk-Write adalah mengedepankan perlunya siswa mengkomunikasikan atau menjelaskan hasil pemikirannya mengenai masalah yang diberikan oleh guru.
Hal lain yang dapat menunjukan hubungan antara strategi Think-Talk-Write dengan komunikasi matematik adalah bahwa diantara faktor-faktor yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi matematika adalah diskusi (bicara) dan menulis (Ansari, 2003:28). Selain itu aspek dari komunikasi, bahwa pembelajaran dapat membantu siswa untuk mengkomunikasikan ide-ide matematis dengan mempresentasi, mendengar, membaca berdiskusi dan menulis.
Berdasarkan uraian diatas mengenai peranan dan keutamaan think-talk-write serta tugas-tugas yag dilakukan siswa dalam menggunakan strategi ini, diharapkan bahwa pembelajaran dengan strategi think-talk-write dapat menumbuhkan kemampuan komunikasi matematik.

C. Teori Belajar yang Melandasi Strategi Think-Talk-Write
Pembelajaran matematika melalui strategi Think-Talk-Write mengutamakan peran aktif siswa untuk membangun pemahaman dan mengembangkan kemampuan komunikasi matematiknya secara mandiri. Prinsip tersebut sejalan dengan prinsip dasar kontruktivisme. Suparno (1996:73) menyebutkan prinsip kontruktivisme yaitu :
a. Pengetahuan dibangun oleh siswa secara aktif.
b. Tekanan dalam proses belajar terletak pada siswa.
c. Mengajar adalah membantu siswa belajar.
d. Tekanan dalam belajar lebih pada proses bukan pada akhir.
e. Kurikulum menekankan partisipasi siswa.
f. Guru adalah fasilitator.

Dengan demikian, proses pembelajaran merupakan suatu proses aktif siwa yang sedang belajar untuk membangun pengetahuannya sendiri. Sedangkan guru berperan menyediakan kondisi belajar yang mendukung proses kontruksi pengetahuan pada diri siswa yang diantaranya adalah memikirkan beberapa kegiatan dan aktifitas yang dapat merangsang siswa berfikir, memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi sehingga interaksi siswa di dalam kelas dapat hidup, serta memberi kebebasan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan den pemikiran mereka.
Selanjutnya, teori atau pandangan yang sangat tekenal dengan teori belajar kontruktivisme adalah teori perkembangan mental Piaget. Teori belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar, yang dikemas dalam tahap perkembangan intelektual dari lahir sampai dewasa. Piaget yang terkenal sebagai kontruktivisme pertama (Dahar, 1989:59) menegaskan bahwa pengetahuan dibangun dalam pikiran anak melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah penyerapan informasi baru dalam pikiran. Sedangkan akomodasi adalah proses mental membentuk skema baru yang cocok dengan rangsangan baru atau memodifikasi skema yang sudah ada sehingga cocok dengan rangsangan itu (Suparno, 1996:7)
Lebih jauh Piaget mengemukakan bahwa pengetahuan tidak diperoleh secara prinsip oleh seseorang, melainkan melalui tindakan. Bahkan perkembangan kognitif anakn bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Berkaitan dengan anak dan lingkungan belajarnya menurut pandangan kontruktivisme, Driver dan Bell (Hamzah, 2004) mengajukan karakteristik sebagai berikut : (1) siswa tidak dipandang sebagai sesuatu yang pasif melainkan memiliki tujuan, (2) belajar mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan siswa, (3) pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar melalinkan dikonstruksi secara personal, (4) pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan, melainkan melibatkan pengaturan situasi kelas, (5) kurikulum bukanlah sekedar dipelajari, melainkan seperangkat pembelajaran, materi, dan sumber.
Selain teori belajar kontruktivisme dari Piaget, teori lain yang mendasari pembelajaran matematika melalui strategi Think-Talk-Writei adalah teori belajar penemuan dari Bruner, dengan dalil utamanya sebagai berikut (Russefendi, 1988:151):
1). Dalil penyusunan, cara paling baik bagi anak untuk belajar matematika ialah melakukan penyusunan representasinya.
1) Dalil notasi, penggunaan notasi yang sesuai dengan perkembangan mental siswa.
2) Dalil pengkontrasan dan keanekaragaman, suatu konsep akan lebih bermakna jika dikontraskan dengan konsep-konsep lain dan disajikan dengan beraneka ragam contoh.
3) Dalil pengaitan, agar siswa dalam belajar matematika lebih berhasil siswa harus diberi kesempatan lebih banyak untuk melihat kaitan-kaitan baik itu kaitan antar konsep, antar teori, antar topik ataupun antar cabang matematika.

Jadi menurut teori kontruktivisme maupun teori belajar penemuan, belajar adalah keterlibatan anak secra aktif membangun pengetahuannya melalui berbagai jalur, seperti membaca, berfikir, mendengar, berdiskusi, mengamati dan melakukan eksperimen terhadap lingkungan serta melaporkannya sangat sesuai dengan strategi belajar think-talk-write dimana guru dalam strategi ini berperan sebagai stimulation of learning yang benar-benar dapat membantu siswa dalam mengkonstruksi pengerathuan.

DAFTAR PUSTAKA

Ansari, Bansu I. 2003, Menumbuhkembangkan Kemampuan Pemahaman dan Kmunikasi Matematika Siswa SMU Melalui Strategi Think-Talk-Write, Disertasi, Bandung: UPI, Tidak dipublikasikan.

Kahmad, D., 2000, Metode Penelitian Agama, Jakarta : Pustaka Setia.

Dahar, R.W. , 1989, Teori-teori Belajar, Jakarta: Erlangga.

Cipta, Eliva S., 2006, Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Melalui Strategi Think Talk Write., Skripsi, Universitas Islam Negeri SGD, Bandung, Tidak dipublikasikan.

Hamzah, 2004.Pembelajaran Matematika Menurut Teori Belajar Kontruktivisme, http://www.depdiknas.go.id.

Syaban, M., 2008, Menumbuhkembangkan Daya Matematis Siswa, http://educare.e-fkipunla.net

NCTM, 1989. Curriculum and Evaluation Standards for School Mathematics. Reston, VA: Authur. http://educare.e-fkipunla.net

NCTM,1996, Curriculum and Evaluation Standards for School Mathematics, Virginia: NCTM Inc.,.

Russefendi, ET.,1988,Pengantar Kepada Guru Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA, Bandung: Tarsito,.

Rusmiati ,Y., 2005, Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Think Talk Write Dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pokok Bahasan Program Linear, Skripsi, UIN Bandung.