Masa lalu yang memang harus di-DELETE. Sekarang juga............
Sebenarnya sangat risih ketika kaum -hawa- terutama terlalu LEBAY dalam urusan hati [saya juga pernah seh...hahaha]. Terlalu membuat panjang urusan yang dialami atas keTIDAKadilan suatu perasaan.
Padahal lucunya yah ini adalah buah dari CINTA. Cinta memang aneh. Karenanya ada bahagia, dan ada cinta sebab ada luka. Ambiguitas makna cinta senantiasa menciptakan suatu kekuatan dalam diri manusia. Tak sedikit yang selalu berkeyakinan bahwa cinta adalah motivator utama seorang insan menempuh kehidupan ini.
Pun ketika cinta berbuah luka. Banyak juga kok yang membuat motivasi hidup kita akibat dari sakit hati. yah...tak jarang muncul anekdot seperti "cinta ditolak dukun bertindak".hahahahhaha
yah...meskipun kedalaman cinta sebenernya tak sebanding dengan kedalaman luka yang diperoleh. Tinggal bagaimana kita menghayati luka sendiri.........................
Kiat meng-Obat-i 'Sakit Hati' :
1.Berhenti memikirkan si dia, don’t be alone!
Jangan buang-buang waktu memikirkan seseorang yang saat ini kemungkinan
besar sedang berbahagia bersama orang lain, dan sama sekali tidak
memikirkanmu
Alihkan pikiran dan fokusmu kepada hal lain. Ujian yang di depan mata,
misalnya. Sediakan dirimu 100 persen untuk siap men-support keluargamu:
papa, mama, kakak, atau adikmu.Habiskan lebih banyak waktu dengan
teman-teman. Sebisa mungkin lawan keinginan untuk bersendirian yang akan
membuatmu lebih nelangsa.
2. Singkirkan semua kenangan
Jangan simpan kartu ucapan, hadiah-hadiah (kecuali kalau mahal kali ya,
dibuang sayang… di jual aja kali ya? Hehehe), apalagi fotomu berdua si
dia. Singkirkan. Terserah untuk sementara waktu atau dibuang hingga
hilang dari hidupmu selamanya.
Termasuk kaset-kaset yang menyisakan kenangan bersamanya. Semakin
sedikit hal yang mengingatkanmu padanya, semakin cepat kemungkinan
hatimu pulih.
Mudah-mudahan saja tidak ada anggota keluargamu yang wajahnya mirip si
dia ya? Kalau ya…repot juga, hehehe.Termasuk kaset-kaset yang menyisakan
kenangan bersamanya. Semakin sedikit hal yang mengingatkanmu padanya,
semakin cepat kemungkinan hatimu pulih.Mudah-mudahan saja tidak ada
anggota keluargamu yang wajahnya mirip si dia ya? Kalau ya…repot juga,
hehehe.
3.Pikirkan kekurangannya!
Jika sekali-kali terlintas kenangan betapa baiknya dia, betapa manisnya,
betapa perhatiaannya… stop! Hentikan pemikiran yang membuatmu semakin
merasa sedih karena kehilangan dia.
Sebaliknya pikirkan kekurangan-kekurangannya. Saat dia memperlakukanmu
dengan tidak baik, mungkin bersikap cuek padamu di depan teman-temannya,
atau saat kamu sakit dan dia tidak peduli. Atau sikapnya yang kurang
santun terhadap keluargamu. Lihat juga bagaimana tidak berperasaannya
dia ketika memutuskan hubungan denganmu. Apalagi jika ternyata alasannya
adalah karena menemukan cewek lain yang lebih oke. O-ow… C’mon Galz,
kamu layak mendapatkan yang lebih baik.
Kumpulkan kekurangan-kekurangannya yang lain. Apakah dia tidak
berprestasi di sekolah? Apakah dia lebih memedulikan teman-teman genknya
dari pada kamu? Apakah dia tidak memiliki tujuan dalam hidup?
Cita-cita? Malas? Cepat menyerah? Tidak punya keberanian? Apakah dia
pernah meminum alcohol atau bahkan pemakai drugs? Ugh…
Garis bawahi satu hal: This is not my loss…it’s his! Bukan kamu yang rugi dengan selesainya hubungan kalian, tetapi dia.
4.Bergeraklah…do it something!
Bergerak, jangan diam. Lakukan sesuatu, jangan melamun.Dalam keadaan
diam dan melamun , kesedihan akan terasa berlipat-lipat. Jadi, buang
rasa enggan, dan hupp… bangkit deh dari tempat tidur, dan lakukan
sesuatu. Mungkin membenahi kamarmu. Atau beres-beres rumah. Menata ulang
ruang tamu atau ruang makan. Mungkin juga merapikan kebun kecil di
depan rumahmu (pastikan kebun milik sendiri yang kamu kutak-kutik,
jangan kebun orang, hehehe)
Balas surat-surat dari teman. Selesaikan kewajiban-kewajiban yang selama
ini tertunda. Susun ulang album fotomu. Bongkar koleksi pakaianmu di
lemari. Atau barang-barang lama yang nyaris tidak pernah dipakai lagi.
Kamu bisa juga hubungi teman-teman dan ajak mereka mengumpulkan
barang-barang tidak terpakai. Kenapa nggak membuat bazar sosial dari
benda-benda bekas yang terkumpul itu? Dananya bisa kamu sumbangkan
kepada anak-anak yatim, atau mereka yang membutuhkan. Yakin deh, berbuat
baik bagi orang lain, akan membuat perasaanmu menjadi lebih baik.
5.Lakukan hal-hal yang nggak kamu banget!
Coba deh melakukan beberapa hal yang belum pernah kamu lakukan
sebelumnya. Entah karena nggak terpikir, entah karena kamu malu dan
nggak berani. Misalnya saja, kenapa nggak ajak teman baikmu karaokean
bareng. Nggak perlu ke klub karaoke, cukup dirumah aja. Sebelumnya bisa
minta maaf sama nyokap, bokap, adik, kakak, kalau hari ini mereka harus
mendengar suaramu lebih dari biasanya. Putar CD-CD nasyeed pilihan. Atau
beli VCD senam yang kamu bisa ikuti gerakannya.
Kalau kamu suka masak, kenapa nggak mencoba resep dari koran atau
majalah dan bereksperimen di dapur. Melakukan hal-hal yang kamu nggak
sukai akan memeras banyak pikiranmu, dan membuatmu sibuk, ketimbang
melakukan hal-hal yang kamu sukai. Meski keduanya boleh dicoba. Apa pun
yang bisa membuat perasaanmu lebih baik.
6.Jika kamu terlalu sedih…..
Jika kamu terlalu sedih, kamu boleh menangis, menulis puisi atau diary
berlembar-lembar. Tapi berjanjilah satu hal...kasih deadline untuk
kesedihanmu. Tiga harikah atau seminggukah. Jangan lebih dari itu. Kalau
perlu buat hukuman jika kamu larut dalam kesedihan melebihi kontrak
yang sudah kamu buat dengan dirimu sendiri.
7.JANGAN!!!
Sesedih apa pun itu, jangan melakukan hal-hal yang merusak dirimu
sendiri. Rugi banget. Kamu korban dan nggak perlu menjadi lebih parah.
Percayalah, menyakiti diri sendiri apalagi jika berusaha bunuh diri
tidak akan membuat dia kembali padamu. Sikap ini justru akan membuat
sedih orang-orang yang sungguh sayang dan mencintaimu. Ingat, mereka
bukanlah pihak yang harus kamu hukum dengan keputusan nekadmu!
8.Dekatkan diri kepada Tuhan
"Ketika kamu terlalu sedih, ketika kamu tidak sanggup bangkit, ketika
kamu merasa tidak punya siapa-siapa… kamu sebenarnya tidak pernah
sendirian. Ada Allah. Dia yang siap memelukmu dalam kasih yang
sesungguhnya. Dalam cinta yang jauh lebih besar dari yang bisa diberikan
seseorang."
Kenapa nggak jadikan momen patah hatimu sebagai bentuk hijrah dan
pendekatan kembali kepada Sang Pencipta? Dia yang seumur hidupmu tidak
pernah meninggalkanmu sedikit pun. Dia yang kepadaNya kamu sudah banyak
melakukan kesalahan.
Everybody Hurt.....[hahhahaay]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar